Tidak sanggup dipungkiri bahwa karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup penting di Indonesia. Untuk mendapat hasil getah karet yang optimal dengan kualitas tinggi, tumbuhan karet tentu pelru dikembangkan dengan cara budidaya yang tepat.
Syarat Tumbuh
Pada manual teknik budidaya karet, karet akan tumbuh dengan baik bila beberapa syarat paling fundamental terpenuhi. Lahan yang akan ditanami karet sebaiknya berada di wilayah dengan temperatur udara rata-rata 24ºC-18ºC dengan curah hujan rata-rata 1.500-2.000 mm per tahun. Setiap harinya, paling tidak sinar matahari terpapar tepat selama 5-7 jam. Tanaman karet juga memerlukan tingkat kelembaban yang tinggi untuk tumbuh.
Kondisi tanah yang diinginkan oleh tumbuhan karet yaitu tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan tidak mengandung padas sehingga air sanggup diteruskan dengan baik. Tingkat keasaman tanah yang sesuai yaitu sekitar pH 5-6 dengan batas toleransi pH 3-8. Tanah yang cocok untuk budidaya karet mempunyai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.
Pembibitan
Ada beberapa cara pembibitan yang sanggup dilakukan untuk mendapat bibit karet dengan sifat unggul. Pembibitan karet sanggup dilakukan dengan melalui beberapa tahap. Tahap yang pertama yaitu tahap persemaian perkecambahan sedangkan tahap pembibitan selanjutnya yaitu persemaian bibit.
Untuk tahap persemaian perkecambahan, benih karet akan disemai di bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1-1,2 meter dengan ukuran panjang yang diadaptasi dengan kawasan yang tersedia. Pasir dengan tekstur halus disebarkan di atas bedengan dengan ketebalan 5-7 cm. Natural Glio perlu pula dikembangbiakkan di dalam pupuk sangkar yang ditambah 1 mg Natural Glio sebelum siap ditebar di atas bedengan. Dauh atau jerami dengan ukuran tinggi 1m dibutuhkan untuk naungan sisi timur dan ukuran tinggi 80 cm dibutuhkan sebagai naungan sisi barat.
Benih direndam dalam larutan POC NASA dengan dosis satu tutup untuk satu liter air selama 3-6 jam. Benih akan disemaikan pribadi harus disiram dengan larutan POC NASA dengan dosis setengah tutup per liter air. Untuk cara tanam benih yang benar, jarak tanam dipertahankan selebar 1-2 cm. Benih yang sudah disemai harus disiram secara teratur dan normalnya benih akan mulai berkecambah pasa usia 10-14 hari sehabis tanam.
Benih yang sudah berkecambah kemudian dipindahkan ke area persemaian bibit yang sudah dicangkul dengan kedalaman 60-75 cm kemusian dihaluskan serta diratakan. Area tersebut perlu dibuat bedengan dengan ketinggian 20 cm termasuk parit antar bedengan dengan kedalaman 50 cm. Selanjutnya, cara menanam benihnya yaitu dengan menciptakan jarak tanam 40 x 40 x 60 cm untuk bibit okulasi coklat dan jarak tanam 20 x 20 x 60 untuk bibit okulasi hijau.
Selain perlu disiram secara teratur, bibit dalam persemaian perlu pula dipupuk dengan pupuk makro selama 3 bulan sekali dan perlu pula disiram dengan POC NASA setiap 1-2 ahad sekali. Klon untuk benih dan hibrida sanggup ditemukan di forum riset pemerintah maupun swasta menyerupai Balai Penelitian Karet Getas.
Pengolahan Tanah
Proses bercocok tanam karet selanjutnya yang harus dilakukan yaitu mengolah tanah sebelum bibit karet siap ditanam. Tanah dibersihkan dari pohon besar dengan penebangan dan alang-alang dengan memakai herbisida. Sisa penyakit perlu pula dibasmi dengan memakai fungisida. Teras perlu dibuat pada tanah dengan kemiringan di atas 10 deg sementara rorak perlu dibuat pada tanah yang landai sebagai ajaran air serta pencegah erosi.
Pemancangan juga dibutuhkan dalam teknik menanam karet sesuai dengan jarak tanam serta tingkat kerapatan pohon yang direncanakan. Dua ahad sebelum penanaman karet, lubang tanam harus dibuat terlebih dahulu pada titik pancang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. Pupuk juga perlu ditambahkan ke dalam lubang untuk memacu pertumbuhan akar pohon karet yang gres saja ditanam.
Penanaman dan Penyulaman Karet
Waktu yang tepat untuk menanam karet yaitu ketika isu terkini penghujan sehingga intensitas penyiraman sanggup dikurangi. Bibit yang sudah siap ditanam yaitu bibit yang mempunyai payung daun terakhir yang sudah tua. Kantong polybag harus dibuka sebelum bibit diletakkan di pecahan tengan lubang tanam dan ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2 minggu, investigasi bibit perlu dilakukan sehingga bibit yang mati sanggup segera diganti untuk mempertahankan populasi tumbuhan karet.
Perawatan dan Pemeliharan
Langkah perawatan awal yang harus dilakukan pada tumbuhan karet yaitu dengan membuang tunas palsu dan tunas cabang sebelum tunas berkayu. Selain cara pemliharaan tersebut, percabangan tumbuhan juga perlu dibuat dan dirangsang dengan cara penyanggulan, pengikatan batang, pemotongan ujung batang, pemotongan ujung tunas, aborsi daun, maupun pengeratan batang. Penyanggulan merupakan cara yang paling direkomendasikan.
Tumpang Sari
Penanaman tumpang sari pada lahan karet merupakan salah satu tips yang sangat mempunyai kegunaan untuk meningkatkan produktivitas lahan perkebunan karet itu sendiri. Sebelum karet siap menghasilkan, tumbuhan tumpang sari akan memperlihatkan pendapatan selain akan sangat membantu mengurangi rendahnya harga komoditas karet.
Pemupukan
Agar pertumbuhan tumbuhan karet semakin cepat dan semakin cepat matang sadap, pemupukan perlu dilakukan. Pergantian isu terkini penghujan ke isu terkini kemarau merupakan ketika yang paling tepat untuk memperlihatkan pupuk yang berupa pupuk urea, SP 36, dan KCl dengan perbandingan dan frekuensi yang sesuai dengan umur pohon karet.